Sabtu, 03 April 2010

Audeamus!

Suatu pagi yang cerah. Matahari bersinar. Hangatkan bumi. Selesai bersepeda keliling kompleks rumah, sambil menunggu hidangan yoghurt kesukaan, penulis iseng-iseng browsing di internet. Entah dari mana, tiba-tiba masuk Wikipedia. Ada "daftar frase bahasa latin". Menarik untuk di-klik lebih lanjut.
Mengapa menarik? Penulis teringat waktu sekolah SD dulu. Kelas IV, V dan VI ada dua buku favorit waktu itu, yakni Buku HPU (Himpunan Pengetahuan Umum) -- isinya nyaris hafal -- buku yang mengantarkan penulis menjadi Juara lomba cerdas-cermat, dan Buku saku "Kamus Populer" -- isinya berisi daftar istilah populer -- itu bukan kamus bahasa Inggris-Indonesia atau sebaliknya, tapi semacam kumpulan istilah populer yang diserap dari berbagai bahasa, terutama bahasa Inggris dan Latin.
Salah satu kata atau peribahasa Latin dalam kamus tersebut, yang diingat sampai sekarang adalah " si vis pacem para bellum" yang artinya, jika ingin hidup damai bersiaplah untuk berperang! Pepatah ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersiap-siap menghadapi situasi buruk dan mengancam yang dapat mengganggu stabilitas dan ketenangan kita. Sebetulnya ini menjadi semacam doktrin militer. Sebuah ironi yang terus berlangsung hingga kini. Menjadi semacam pembenaran, bahwa untuk menciptakan perdamaian -- kita harus mempersiapkan diri untuk berperang.
Sebuah ironi yang dipertanyakan dalam sebuah lagu qosidah di era 80-an, yang syair-nya berbunyi: "perdamaian..perdamaian..perdamaian..perdamaian.., banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai...bingung..bingung..ku memikirnya".
Kegemaran mengoleksi kata-kata atau istilah Bahasa Latin entah muncul dari mana. Ada semacam kepuasan intelektual, atau kebanggaan tersendiri. Makanya, ketika dalam "browsing" tersebut menemukan "Daftar Ungkapan dalam Bahasa Latin", penulis seakan tak dapat menghentikannnya.
Kata demi kata dibuka. Mulai kata berawalan "A" hingga "V". Entah kenapa, tidak ada kata yang berawalan "X", "Y", dan "Z". Penulis tidak paham, apakah memang kata atau ungkapan berawalan X, Y, dan Z dalam Bahasa Latin tidak ada, atau Wikipedia tidak mencantumkannya.
Ada beberapa kata yang menarik untuk dikutip, antara lain: "In Omnia Paratus". Penulis senang dengan kata ini, yang artinya "Ready for Anything" -- atau "Siap untuk melakukan apa saja". Penulis senang dengan ungkapan latin ini, karena singkat, mudah diingat dan cukup memotivasi, bahwa dalam hidup -- kita harus selalu siap, siap menghadapi tantangan apa pun, suka atau tak suka, mau atau tidak mau. Saking senangnya, penulis jadikan ungkapan ini dalam "status" di BBM (BlackBerry Messenger).
Tetapi, kata demi kata dibuka. Muncul lagi ungkapan "In Somnis Veritas", artinya "dalam setiap mimpi ada kebenaran". Ungkapan ini menarik untuk dijadikan motto, bahwa kita jangan takut bermimpi, karena dalam mimpi-mimpi tersebut pasti terselip nilai kebenaran atau sesuatu yang dapat kita jadikan pedoman. Mimpi-mimpi tersebut akan menuntun kita untuk membuka pemahaman kita akan kebenaran. Jadi teruslah bermimpi, seperti nasihat Nidji -- Group Band yang mempopulerkan lagu "Laskar Pelangi".
Hampir saja ungkapan tersebut dicatat dan dibuatkan di status BBM, mengganti status sebelumnya. Namun, sebelum dilakukan, muncul lagi ungkapan baru, yang tak kalah menarik. "Solvitur Ambulando", bunyinya agak aneh, terutama "ambulando", terdengar kayak "ambulance". Meskipun artinya cukup menarik, "Masalah terselesaikan dengan jalan-jalan". Makna harfiah dan bebasnya, jika kita punya masalah, atau sedang berpikir mencari solusi, maka "berjalan-jalan"-lah. Aktivitas "jalan-jalan" tersebut sangat membantu. Penulis teringat film kartun tempo dulu. Jika aktornya berpikir, biasanya berpikir sambil "mondar-mandir", berjalan kesana-kemari. Lucu juga.
Tetapi, apa ya? Penulis terus mencari ungkapan yang akan dijadikan "mantra" atau "kata sakti". Kata itu harus sederhana, singkat, mudah diingat dan seolah "menjawab kebutuhan" pribadi dalam menjalankan aktivitas harian. Kalau bisa, "mantra" tersebut menjadi "key words" sekaligus menjadi "jembatan mental" yang efektif dalam proses pengambilan keputusan.
Akhirnya, ditemukanlah satu kata itu. "Audeamus!", yang artinya "Let Us Dare", atau "Ayo, Berani!", atau "Mari kita Berani!". Kata ini juga menjadi motto -- Otigo University Students Assosiation, sebuah organisasi mahasiswa sebuah perguruan tinggi di New Zealand.
Keberanian adalah matahari. Keberanian adalah pembeda, antara Pemimpin dan Pengikut. Keberanian menjadi penentu, apakah dia pemenang atau pecundang. Keberanian adalah modal awal untuk menjelajahi dunia. Para Pemberani adalah mereka yang berhasil mengalahkan ketakutan dalam dirinya.
Jika Hidup adalah Pilihan, dan Pengambilan Keputusan adalah tindakan atau perbuatan untuk memilih Pilihan itu, maka Keberanian adalah Modal Pengambilan Keputusan yang yang tepat.
Penulis merasa "terhibur", dengan kata "Audeamus!" tersebut. Ada rasa "plong" setelah menemukan kata ini. Langsung saja dipampang menjadi status BBM penulis.
Begitu pula, Blog ini dibuat, sebuah keputusan untuk menjadi "berani". Audeamus! Berani berbicara, berani menulis, berani berekspresi, berani berbuat dan berani bertanggungjawab.
Sesuatu yang indah untuk memotivasi dan merayakan hari-hari kita, bukan?

1 komentar: